·
Kriptografi: ilmu sekaligus seni untuk
menjaga kerahasiaan pesan (data atau informasi) dengan cara menyamarkannya (to crypt artinya menyamar) menjadi
bentuk yang tidak dapat dimengerti.
·
Tujuan penyandian adalah agar isi pesan tidak dapat
dimengerti oleh orang yang tidak berhak.
·
Kehidupan saat ini dikelilingi oleh kriptografi,
mulai:
- ATM tempatmengambil uang,
- Telepon genggam (HP),
- Komputer di lab/kantor,
- Internet,
- Gedung-gedung bisnis,
- sampai ke pangkalan
militer
Sejarah Kriptografi
· Kriptografi sudah
lama digunakan oleh tentara Sparta di Yunani pada permulaan tahun 400 SM.
Scytale : Pita panjang dari daun papyrus
+ sebatang silinder
Pesan ditulis
horizontal (baris per baris).
Bila pita dilepaskan, maka
huruf-huruf di dalamnya telah tersusun membentuk pesan rahasia.
Untuk membaca pesan,
penerima melilitkan kembali silinder yang diameternya sama dengan diameter
silinder pengirim.
·
Beberapa terminologi dasar dalam kriptografi:
1.
Plainteks (plaintext atau cleartext, artinya
teks jelas yang dapat dimengerti): pesan yang dirahasiakan.
2.
Chiperteks (chipertext atau cryptogram,
artinya teks tersandi): pesan hasil penyandian.
3.
Enkripsi (encryption atau enchipering):
proses penyandian dari plainteks ke chiperteks.
4.
Dekripsi (decryption atau dechipering):
proses pembalikan dari chiperteks ke plainteks
plainteks chiperteks
plainteks semula
enkripsi dekripsi
Contoh:
plainteks:
uang disimpan
di balik buku X
chiperteks: j&kloP(d$gkhtpuBn%6^klp..t@8^
5.
Algoritma kriptografi (atau chiper):
- aturan untuk enchipering dan dechipering
- fungsi matematika yang digunakan untuk
enkripsi dan dekripsi.
6. Kriptografer: orang
menggunakan algoritma kriptografi untuk
merahasiakan pesan dan mendekripsikannya kembali
7. Kriptanalisis
(cryptanalysis): ilmu dan seni untuk memecahkan chiperteks, berupa
proses untuk memperoleh plainteks dari chiperteks tanpa mengetahui kunci
yang diberikan. Pelakunya disebut kriptanalis.
8. Kriptologi (cryptology): studi mengenai kriptografi
dan kriptanalisis.
·
Aplikasi kriptografi:
1.
Pengiriman data melalui saluran komunikasi
2.
Penyimpanan data di dalam disk storage.
·
Data ditransmisikan dalam bentuk chiperteks. Di
tempat penerima chiperteks dikembalikan lagi menjadi plainteks.
·
Data di dalam media
penyimpanan komputer (seperti hard disk) disimpan dalam bentuk chiperteks.
Untuk membacanya, hanya orang yang berhak yang dapat mengembalikan chiperteks
menjadi plainteks.
Notasi Matematis
·
Misalkan:
C = chiperteks
P = plainteks
dilambangkan
·
Fungsi enkripsi E memetakan P ke C,
E(P) = C
·
Fungsi dekripsi D
memetakan C ke P,
D(C) = P
·
Karena proses enkripsi kemudian dekripsi mengembalikan
pesan ke pesan asal, maka kesamaan berikut harus benar,
D(E(P)) = P
·
Pada sistem kriptografi modern, kekuatan
kriptografinya terletak pada kunci, yang
berupa deretan karakter atau bilangan bulat, dijaga kerahasiaannya.
·
Dengan menggunakan kunci K, maka fungsi enkripsi dan dekripsi menjadi
EK1(P) = C
DK2(C) = P
dan kedua fungsi ini memenuhi
DK2(EK1(P)) = P
K1 K2
plainteks chiperteks
plainteks semula
enkripsi dekripsi
·
Jika K1 = K2, maka algoritma kriptografinya
disebut algoritma simetri, konvensional, secret
key, atau one-key .
Contoh: DES (Data Encyption Standard).
·
Jika K1 ¹ K2, maka
sistem kriptogafinya disebut algoritma nirsimetri atau kunci publik
Contoh: RSA (Rivest-Shamir-Adleman)
Caesar Cipher
·
Ini adalah algoritma kriptografi yang mula-mula
digunakan oleh kaisar Romawi, Julius Caesar (sehingga dinamakan juga caesar
chiper), untuk menyandikan pesan yang ia kirim kepada para gubernurnya.
·
Caranya adalah dengan mengganti (menyulih atau
mensubstitusi) setiap karakter dengan karakter lain dalam susunan abjad
(alfabet).
·
Misalnya, tiap huruf disubstitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan akjad.
Dalam hal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu k =
3).
Tabel
substitusi:
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
U V W X Y Z
ci : D E F G
H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
Contoh 20. Pesan
AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
disamarkan (enskripsi)
menjadi
DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
Penerima pesan men-dekripsi
chiperteks dengan menggunakan tabel substitusi, sehingga chiperteks
DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
dapat dikembalikan menjadi
plainteks semula:
AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
·
Dengan mengkodekan setiap huruf abjad dengan integer
sebagai berikut: A = 0, B = 1, …, Z = 25, maka secara
matematis caesar chiper menyandikan plainteks pi menjadi ci
dengan aturan:
ci = E(pi) = (pi + 3) mod 26 (1)
dan dekripsi chiperteks ci menjadi pi dengan aturan:
pi
= D(ci) = (ci
– 3) mod 26