Kamis, 02 Oktober 2014

Corning, Perusahaan Pencipta Gorilla Glass si Kaca Anti Pecah

Corning, Perusahaan Pencipta Gorilla Glass si Kaca Anti Pecah



Apakah agan tau kalau ponsel agan itu dilapisi kaca antigores yang namanya Gorilla Glass? ternyata perusahaan ini punya sejarah panjang gan, yang melibatkan Apple, iPhone, dan Steve Jobs. Nah, ini sejarahnya gan:

Inovasi Kaca Bernama Gorilla



Quote:Quote:Enam bulan sebelum diluncurkannya iPhone pada 2007, mendiang Steve Jobs mengontak Wendell Weeks, CEO Corning Inc., perusahaan kaca yang saat itu baru saja merugi triliunan rupiah.

Jobs meminta Weeks untuk membuat material kaca dengan spesifikasi khusus. Sebuah kaca yang sangat tipis, transparan, tapi juga tahan terhadap goresan. Kaca itu yang kemudian digunakan di iPhone generasi pertama.

Kisah itu hanya tertuang dalam 1,5 lembar buku Steve Jobs karangan Walter Isaacson yang setebal 656 lembar tersebut. Tapi kini, cerita tersebut telah melegenda. Terutama ketika Steve Jobs mengirimkan sebuah pesan kepada Weeks di hari pertama iPhone dikapalkan yang berbunyi ”kami tidak bisa melakukannya tanpa bantuanmu!,”.

Tulisan kertas tersebut dipigura di kantor Weeks di Sullivan Park Research Center, AS.

Apple memang membawa berkah bagi Corning. Gara-gara iPhone, Corning yang saat itu merugi hingga triliunan rupiah dari bisnis lamanya mendapat order baru untuk membuat kaca tahan gores untuk smartphone. Selanjutnya, order tidak hanya datang dari Apple, tapi juga kompetitor Apple seperti Samsung dan HTC.

Dalam waktu singkat, Corning tidak hanya bisa melakukan rebound, namun juga membayar hutang-hutang mereka. Bahkan, Corning mendapat predikat sebagai ”Apple”-nya manufaktur kaca anti gores untuk smartphone.

Ini wajar. Produk Gorilla Glass milik Corning memang istimewa. Kaca tersebut dibuat menggunakan proses tanur khas ala Corning yang membuat permukaan kacanya jauh lebih unggul dibandingkan substrat kaca LCD keluaran perusahaan lainnya.

Kaca tersebut tidak menggunakan logam berat sehingga ramah lingkungan. Kejernihannya luar biasa, dan dapat diaplikasikan ke layar berdefinisi tinggi ataupun 3D.

Saat ini, Gorilla Glass telah di adopsi oleh berbagai perangkat. Mulai dari iPhone, iPad, serta berbagai model tablet dan smartphone Android lainnya. Pada 2010, kaca tersebut digunakan lebih dari 200 juta ponsel, mengakomodir 20% market share global.

Pada 2012, Corning meluncurkan Gorilla Glass 2 yang diklaim 20% lebih tipis dibanding generasi pertamanya. Namun, memiliki kekuatan dan sensitivitas yang sama. Gorilla Glass 2 juga memungkinkan vendor untuk membuat smartphone dengan ukuran lebih tipis. Di kuartal terakhir 2012, kaca tersebut telah di adopsi lebih dari 1 miliar perangkat bergerak (1,5 miliar hingga saat ini).

Tahun ini, Corning akan merilis dua inovasi sekaligus untuk perangkat portabel. Gorilla Glass 3 dan Gorilla Glass NBT untuk laptop.

Gorilla Glass 3 menggunakan teknologi Native Damage Resistance (NDR) yang hanya dimiliki oleh Corning. NDR memungkinkan kaca untuk bisa menyerap daya lebih besar dan mencegah pecah. Dibandingkan model sebelumnya, Gorilla Glass 3x lebih tahan terhadap goresan.

Adapun Gorilla Glass NBT di desain untuk melindungi notebook berlayar sentuh dari goresan dan risiko kerusakan lainnya dari pemakaian harian. ”Gorilla Glass NBT lebih tahan 8-10x lipat terhadap goresan dibanding kaca biasa,” ujar James R. Steiner, VP dan GM dari Corning Specialty Materials.

Quote:
Sejarah Panjang

Corning bukanlah perusahaan perintis (startup) yang tiba-tiba mendapat berkah dari iPhone. Perusahaan ini sudah berdiri sejak 162 tahun lalu dan sejak itu tidak pernah berhenti melakukan inovasi (dalam arti sebenarnya).

Perusahaan tersebut bahkan dikenal dengan slogan ”pusatnya sabar”. Sebab, sudah tidak terhitung berapa kali mereka mengucurkan dana untuk melakukan uji coba terhadap teknologi yang tidak mendatangkan profit secara jelas dan langsung.

Labolatorium Corning penuh dengan penemuan-penemuan dari material kaca yang puluhan tahun teronggok, menunggu datang kesempatan yang tepat.

Bahkan, sejarah Gorilla Glass sudah dimulai pada 1960-an. Mulanya kaca tersebut digunakan untuk kaca depan mobil dan kaca jendela penjara.

”Kami menemukan banyak sekali barang yang ternyata digunakan untuk berbagai keperluan lain,” ujar Adam Ellison, salah satu peneliti yang membantu proyek Gorilla Glass. ”Corning adalah material unik yang menjalani proses unik. Inilah yang membuat kami bertahan selama 162 tahun lagi,” ia menambahkan.

Quote:
Masa Buruk dan Masa Depan

Ketika dot-com meledak pada 2001, salah satu industri yang paling terkena imbasnya adalah serat optik. Padahal, Corning adalah salah satu pemain besar.

Sahamnya langsung anjlok dari USD113 per lembar menjadi hanya USD1.10. Sedangkan pendapatan Corning jatuh dari USD6,9 miliar pada 2000 menjadi USD3.2 miliar pada 2002. Pada 2001, kerugian mereka mencapai USD5,5 miliar, dengan hutang hingga USD4,4 miliar.

Mau tidak mau PHK terpaksa dilakukan. Biaya riset dipotong 50%. Para peneliti mereka juga dipindah ke kantor pusat.

Tidak ada menyangka bahwa penyelamat itu justru datang dari sebuah material kaca yang tipis, kecil, namun kuat. Bisnis yang ”datang dari langit” itu kini membuat Corning mampu membukukan sepertiga dari total pendapatan perusahaan pada 2012 yang mencapai USD7,6 miliar, dan 78% dari laba bersih senilai USD1,6 miliar (Rp16 triliun) mereka.

Lalu, inovasi apa yang akan dilakukan Corning selanjutnya? Jawabannya adalah mobil. Tahun depan, BMW mulai menggunakan Gorilla Glass di kaca belakang dan sunroof mereka.

Sedari awal, Gorilla Glass yang berbahan Chemcor itu memang ditujukan untuk kaca mobil. Namun, pabrikan mobil tidak menggunakan Gorilla Glass karena bahan kaca yang ada saat ini masih sangat memadai.

Namun, kebutuhan berubah karena Gorilla Glass sangat ringat. Ini berdampak pada pusat gravitasi mobil (center of gravity), yang ujung-ujungnya mempengaruhi penghematan bahan bakar. Saat ini, penghematan itu sangat berpengaruh.

Saat ini Corning juga sedang mengembangkan Gorilla Glass dengan teknologi anti refleksi sehingga pengguna masih bisa membaca smartphone-nya tepat dibawah sinar matahari. Kemudian, ada juga teknologi pelapis anti-mikroba, mengingat ada penelitian yang menyebut bahwa permukaan smartphone bisa menjadi tempat menampung bakteri.

Yang terbaru, Gorilla Glass juga memiliki material baru yang disebut Willow. Willow adalah kaca superfleksibel yang lebih tipis dari uang kertas dan dapat diproduksi dengan murah.

Kemungkinan penggunaannya bisa sangat beragam. Bisa menjadi lapisan supertipis untuk membungkus hotel pencakar langit, e-book, sel surya, dan bahkan wearable computer.

Firma riset IHS memprediksi bahwa pasar layar fleksibel dapat melonjak ke angka USD41,3 miliar pada 2020 dari hanya USD100.000 tahun ini. Untuk melihat bagaimana visi Corning terhadap masa depan, Anda bisa mengetik kata kunci ”A Day Made of Glass” di YouTube.

Lebih lanjut cerita soal Gorilla Glass ada disini: SUMBERNYA GAN

Foto-Fotonya gan:


Labolatorium Corning penuh dengan penemuan-penemuan dari material kaca yang puluhan tahun teronggok, menunggu datang kesempatan yang tepat.



Kaca Gorilla glass sangat tipis



Contoh ketipisan kaca gorilla glass lainnya


Walau tipis, tapi lentur dan kuat gan!


Ini layer-layer yang ada di smartphone


Nggak cuma iPhone, tapi banayk smartphone yang pake kaca Gorilla Glass

Nah, ini visi masa depan ketika teknologi semuanya sangat tergantung pada kaca:
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/5258e320ffca173c1a00000a

5 Fakta Tentang Windows 10 yang akan di Rilis Oleh Microsoft


Lama dinanti, Microsoft ternyata merilis Windows 10 alih-alih Windows 9 sebagai penerus Windows 8.1. Sistem operasi tersebut ditujukan untuk digunakan di berbagai perangkat, dari mobile, desktop, hingga server.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa Microsoft seolah "meloncat" dari Windows 8 langsung ke Windows 10. Menurut Cnet (30/9/2014), dengan penamaan yang melompati satu versi itu, Microsoft mencoba menunjukkan keseriusannya dengan memberikan perubahan yang fundamental di sistem operasi baru itu.
Banyak juga pertanyaan-pertanyaan lain yang ada di dalam benak pengguna, seperti kapan mereka bisa menggunakannya, bagaimana dengan aplikasi-aplikasinya, serta pertanyaan seputar antarmuka dan tombol Start Menu.
Berikut adalah rangkuman singkat tentang fakta-fakta Windows 10 yang dirangkum dari situs Cnet.
1. Upgrade

Pengguna OS Windows bisa mendapatkan sistem operasi Windows 10 tahun depan. Microsoft berencana melucurkan sistem operasi ini setelah ajahg konferensi tahunan Build bagi para pengembangnya. Kemungkinan Windwos 10 meluncur di pertengahan atau akhir tahun 2015.
Namun, jika mereka ingin merasakan lebih dahulu sistem operasi Windows 10 ini, mereka bisa mendaftarkan dirinya dalam Windows Insider Program yang mulai dibuka pada Rabu (1/10/2014) waktu AS. Pendaftaran bisa dilakukan di situs Microsoft dengan URL preview.windows.com 
Dengan mengikuti program ini, maka pengguna bisa mendapatkan salinan sistem operasi tahap awal (kemungkinan masih banyak bug). Microsoft juga belum memutuskan berapa harga versi retail untuk OS Windows 10.
2. Aplikasi
Belum banyak hal yang dibagikan oleh Microsoft tentang aplikasi dalam Windows 10. Namun sejauh ini, aplikasi-aplikasi yang akan diluncurkan di Windows 10 bakal bersifat universal, alias bisa dijalankan untuk semua jenis perangkat, mulai dari PC, smartphone, hingga tablet.
Karena itu, developer diwajibkan untuk mengkustomisasi aplikasi buatannya agar bisa berjalan di semua platform, mulai dari segi tampilan hingga bagaimana caranya berjalan di smeua perangkat dengan beragam ukuran layar. Aplikasi-aplikasi tersebut bisa diunduh melalui Windows Store.
3. Antarmuka

Berbeda dengan sistem operasi Windows 8 dimana aplikasi yang dimiliki sepenuhnya dioperasikan dengan layar sentuh, maka di Windows 10 ini sifatnya opsional.
Saat pengguna memasangkan perangkat tabletnya dengan sebuah docking keyboard, maka antarmuka yang ditampilkan berupa tampilan desktop standar komplit dengan tombol Start yang kembali hadir.
Begitu docking keyboard dilepas, maka pengguna akan mendapatkan antarmuka layar sentuh layaknya Windos 8.
Dengan fitur antarmuka Snap, pengguna juga bisa menampilkan lebih dari satu aplikasi dalam satu jendela. Microsoft menambahkan dukungan kuadran layout dimana pengguna bisa menampilkan empat jendela aplikasi sekaligus yang berjalan bersamaan.
Terdapat juga dukungan untuk beragam antarmuka desktop. Dengan demikian, pengguna bisa beralih dari satu antarmuka aplikasi yang sedang berjalan ke antarmuka desktop dengan mudah.
4. Tombol Start menu

Seperti disinggung di atas, tombol Start menu telah dihadirkan kembali oleh Microsoft di lyar desktop-nya. Tombol tersebut kembali menempati posisi sakralnya selama ini, di pojok kiri bawah.
Namun yang berbeda kali ini, tampilan Start Menu yang diusung Microsof dalam Windows 10 merupakan gabungan dari Windows 7 dan Windows 8.
Selain menampilkan daftar shortcut ke berbagai aplikasi, Start menu tersebut juga memiliki bagian yang menampilkan jendela Live Tiles, yaitu menu kotak-kotak khas Windows 8.
5. Dukungan perangkat

Belum pasti apakah semua perangkat Windows saat ini yang beredar akan mendukung Windows 10 atau tidak. Microsoft mengembangkan Windows 10 dari basis Windows 8.1 yang telah mengusung komputasi 64-bit.
Dengan demikian, beberapa prosesor lawas tidak lagi didukung oleh sistem operasi baru Microsoft ini. Namun untuk PC, Windows 10 akan bisa dijalankan dalam sistem yang belum terlalu lama.
Kesimpulannya, jika Anda membeli perangkat Windows yang diluncurkan saat ini hingga satu tahun mendatang, besar kemungkinannya perangkat tersebut bisa dipasangi Windows 10.

" BUKAN WINDOWS 9, Microsoft Resmikan WINDOWS 10 "

Berita yang saya baca dari KOMPAS.com - Microsoft telah mengumumkan secara resmi nama sistem operasinya yang akan datang. Jika selama ini dirumorkan akan bernama Windows 9, ternyata sistem operasi itu akan dinamai Windows 10.

Seperti diberitakan TheVerge, Rabu (1/10/2014), Microsoft menyebut Windows 10 sebagai "platform paling komprehensif" karena sistem itu akan tersedia untuk berbagai perangkat, mobile dan desktop.

Developer pun akan bisa membuat aplikasi di atas Windows 10 yang sifatnya universal, alias bisa berjalan di semua platform, baik mobile maupun desktop.

Menurut TheVerge, Microsoft menjelaskan Windows 10 sebagai berikut:

"Windows 10 akan berjalan di tipe perangkat yang luas -- dari Internet of Things ke server dan datacenter di seluruh dunia. Beberapa perangkat ini punya layar 4 inchi - beberapa memiliki layar hingga 80 inchi -- dan ada juga yang tak punya layar. Beberapa bisa Anda genggam, ada yang digunakan dari jarak 10 kaki. Beberapa perangkat ini akan Anda sentuh atau gunakan stylus, yang lainnya memakai keyboard/mouse, yang lain lagi memakai kendali jarak jauh atau gerak -- dan ada perangkat yang bisa berubah-ubah jenis inputnya."

Microsoft tampaknya mencoba mengulang kisah sukses WIndows 7 dan "melupakan" Windows 8. Karena, yang diincar oleh Windows 10 memang menggiring pengguna Windows 7 ke Windows 10.

"Kami ingin pengguna Windows 7 merasakan bahwa selama ini mereka mengemudikan Prius generasi pertama, dan Windows 10 itu bagaikan Tesla," ujar Joe Belfiore,  Corporate Vice President, Operating Systems Group,  Microsoft.

Dari sisi tampilan, layar "Metro" dan menu Start telah digabungkan. Sehingga tak lagi sebuah layar besar yang selama ini terasa tidak nyaman untuk mereka yang pindah dari Windows 7 ke Windows 8.

Namun, Live Tiles dikatakan masih akan tetap ada. "Tiles dan icon yang ditampilkan adalah gabungan dari apps klasik dan apps universal yang baru," kata Belfiore.

Belfiore pun menekankan bahwa dualisme yang muncul di Windows 8, antara aplikasi modern dan aplikasi klasik, tak lagi diinginkan. "Kami mau pengguna mouse dan keyboard tetap memiliki pengalaman User Interface yang familier," ujarnya.

Meski demikian, tampilan layar penuh untuk pengguna layar sentuh seperti yang sekarang ada di Windows 8 bakalan tetap ada. Tampilan ini hadir dalam modus khusus bernama Continuum.

Windows 10 akan diluncurkan untuk umum pada akhir 2015. Program tinjauan awal bagi pengguna, bernama "Insider Program", akan digelar awal Oktober ini